senin 23 november 2009
BEKASI,KOMPAS.com - Indonesia mencapai babak baru dalam pemanfaatan energi alternatif di dunia telekomunikasi,mulai senin (13/11) PT Hutchison CP telekomunication(HCPT) selaku memilik operator GSM 3 (tri,merencanakan program pembangunan 200 base transceiver station (BTS) dengan menggunakan sumber energi hidrogen.
Program ini merupakan program tautan tri yang sebelumya telah di ujicobakan 10 BTS di Jakarta dan Surabaya sejak februari lalu,pembangunan 200 BTS baru akan di lakukan di Jawa,Sumatra,serta Bali dan diharapkan selesai paling lambat pada februari 2010.
Dalam peresmian bahan BTS hidrogen di kompleks sigma residen,pondok gede,bekasi,
senin siang gubernur HCPT menyatakan,pemilihan energi hidrogen paling tepat untuk energi alternatif pada saat ini dibanding energi alternatif lainnya seperti sinar surya ataupun angin.
Pemanfaatan hidrogen juga dapat menekan biaya oprasional hingga 30 persen ,dibanding menggunakan solar pada mesin disel,untuk pembangkit listrik BTS,"Kami masih akan terus menggembangkan energi alternatif lainnya baik surya maupun angin,"kata benoit"
Sementara itu,staff ahli hidrogen dari Masyaarakat Energi Terbarukan Indonesia(METI),saat ini penggunaan energi alternatif masih sangat kecil di gunakan,jumlahnya baru sekitar 0,14 persen dari jumlah sumber energi yang ada di indonesia..
Penggunaan hidrogen sebagai bahanbakar bukanlah hal baru di dunia otomotif,bahan bakar seperti ini banyak di gunakan pada pesawat ulang-alik merdeka,pada badan Antariksa Amerika.
Energi yang digunakan pada BTS,hidrogen seperti yang di gunakan pada BTS yang ada di bekasi,berasal dari elekrtonisasi enam tabung hidrogen dan oksigen di udara sekitar. Setiap tabung berkapasitas 6 meter kubik dan dapat memasok energi listerik sebesar 1 KWH selama 6 jam.
0 komentar:
Posting Komentar